Legacy - Hadapi Takdirmu, Gadis Muda!
13.2.18![]() |
pic from wattpad |
Judul buku : Legacy
Jenis buku : novel
Genre : fantasy, teen
Penulis : Pratiwi Mayasari
Editor : Sevy Kusdianita
Tebal : 358 halaman
Penerbit : Histeria, Yogyakarta
Cetakan : 1, November 2017
ISBN : 978-602-5469-50-3
Harga : Rp. 69.500,- (berlaku di Pulau Jawa)
----------
BLURB
Valerie mencoba menolak statusnya sebagai seorang
Legacy. Selama 15 tahun neneknya menyembunyikan nama keluarga mereka, membuat
semua orang berpikir klan Travias sudah punah bersama kematian ibunya. Kini ia
harus hidup dengan semua yang ia benci dari seorang Legacy : perhatian publik,
segala perlakuan istimewa, status sosial, dan kedekatan dengan keluarga
kerajaan. Bahkan saat upacara penobatannya sebagai seorang Legacy yang siap
bertugas, ia masih ragu untuk mengucapkan sumpah setia – atau lebih tepat
disebut sumpah mati – untuk melindungi keluarga kerajaan.
----------
SINOPSIS (NO SPOILER!)
Valerie tak mengerti mengapa gadis desa sepertinya
bisa punya kesempatan masuk ke sekolah elit Pinewall. Kesehariannya berkebun
apel dan mengejar domba sungguh tak sepadan dengan pergaulan kelas atas
murid-murid sekolah terkemuka di Negeri Riverra itu.
Terlebih ketika Valerie mengenal kaum Legacy,
pasukan khusus pelindung kerajaan yang sudah digembleng sejak kecil. Anggota
Legacy berasal dari klan-klan terpilih : Astain, Ravendall, Yllusa, Rofallo,
dan Etherwind. Semula, ada satu klan lagi yang turut bergabung. Klan Travias,
dianggap sudah punah sejak kematian keturunan terakhirnya, Evelyn Travias.
Dalam sebuah insiden, Valerie mendapatkan perhatian
dari ketua Legacy di Pinewall, Killa Astain. Murid kelas tiga yang tampan dan
sangat tenang itu mengungkapkan ketertarikannya terhadap Valerie. Valerie
mendapatkan pelajaran bela diri dari Killa, sesuatu yang tak pernah diajarkan
kakek dan nenek yang membesarkannya selama ini.
Sebuah rahasia pun terungkap : Valerie adalah putri
Evelyn Travias! Ini berarti, klan Travias belum punah dan Valerie pun berhak
untuk menjadi anggota Legacy.
Valerie tak dapat menerima kenyataan ini. Seorang
Legacy akan mendapatkan perhatian sangat besar. Kesempurnaan dituntut dari
mereka dalam segala aspek kehidupan. Hal ini sulit ditoleransi Valerie. Ia
biasa hidup bebas, apa adanya, dan jujur saja, menjadi pusat perhatian adalah
salah satu fobianya.
Valerie yang sangat amatir, jatuh bangun menghadapi
latihan-latihan yang menempanya menjadi seorang Legacy. Harga yang harus
dibayarnya pun mahal. Beberapa kali Valerie terancam kehilangan nyawa dan
menjadi outcast di Pinewall. Namun,
kejadian-kejadian pahit tersebut tak menyurutkan semangatnya untuk terus
bangkit.
Killa Astain, Fira Ravendall, Kirara Yllusa, Gun
Rofallo, dan Davis Etherwind mendukung Valerie, terlepas dari segala
kekurangannya. Tanpa disadarinya, Valerie yang memiliki kecantikan unik, mental
tangguh, dan kekerasan hati, memikat beberapa pria di sekitarnya. Tak hanya
Killa yang terpesona, Davis yang biasanya sedingin es pun melumer di
hadapannya. Belum lagi Tyler Thallion, sang Putra Mahkota kerajaan.
Dalam perjalanannya menjadi seorang Legacy, Valerie
mengungkap banyak rahasia kelam yang selama ini tersimpan. Termasuk sebuah
konspirasi besar yang mengancam negeri Riverra, dimana ibunya ternyata memegang
kunci keselamatan kerajaan dan mengamankannya dengan jiwanya.
----------
Akhir 2017 lalu, saya mengikuti kelas menulis dalam
gelaran Girls In Tech Festival (GITFEST). Dalam kelas yang dibawakan oleh
Storial tersebut, saya memutuskan untuk mengaktifkan kembali akun Storial saya.
Tak disangka, belum lama bergabung, saya diajak
ikut sebuah proyek menulis oleh beberapa penulis yang lebih senior di Storial.
Dalam proyek tersebut, saya bertemu dengan cewek keren ini. Pratiwi Mayasari,
seorang blogger, traveler, dan tentu saja author yang captivating!
Legacy pun tayang lebih dulu di Storial, sebelum
akhirnya dipinang oleh penerbit Histeria.
Karya Maya – begitu ia akrab disapa – menarik perhatian
saya. Meskipun banyak berkutat di genre remaja (teenlit), Maya punya sebuah ciri khas dalam merancang
protagonisnya. Cewek tangguh yang berani menantang dunia, meskipun didera
banyak masalah dan rintangan. Karakter ini pula yang menjadi dasar seorang
Valerie Travias.
Karakter-karakter lain dalam Legacy pun sama
menariknya. Semua digambarkan punya dua sisi yang membuat mereka terlihat
manusiawi.
Killa yang terlihat tenang dan bijak, menyimpan
luka di hati. Fira yang meledak-ledak, bisa juga jadi sosok yang perhatian dan
penyayang. Gun yang cuek dan santai, berubah menjadi serius dan bisa
diandalkan. Kirara yang minim ekspresi, mampu menyuarakan empati dengan caranya
sendiri. Davis yang dingin dan pendendam, bisa mencak-mencak karena obsesi
keteraturan dan kebersihannya yang kompulsif. Bahkan si flamboyan Tyler yang
lagaknya mirip Cassanova dengan “belagu level 10”, diam-diam cerdik dan penuh
rencana.
Saya bisa merasakan perkembangan dan pertumbuhan
karakter-karakter utama dalam Legacy. Kebingungan mereka, pergulatan mereka
menghadapi tekanan demi kesempurnaan, bagaimana mereka menemukan alasan tulus
untuk menjalani takdir mereka.
Siapa karakter favorit saya? Davis Etherwind! Cowok
ini benar-benar susah ditebak. Seringkali macam pembunuh berdarah dingin,
tetapi punya sisi konyol ketika OCD (Obsessive
Compulsive Disorder)-nya kambuh dan suka mabuk diam-diam kalau stres. Masa
kecil Davis yang kelam membentuk karakter yang sebenarnya rapuh, di balik
keperkasaannya. Jadi pengen unyel-unyel
kalau dia lagi mellow!
Seperti halnya cerita fantasi, pembaca akan
menemukan banyak karakter pendukung. Namun, jangan cemas, kita bisa mudah
mengingat dan mengenali mereka. Maya dapat meramu kata-kata sederhana menjadi
deskripsi yang sangat jelas. Hanya dari dialog dan gestur, kita bisa memahami
karakter seperti apa yang sedang diceritakan.
Penggambaran rinci ini diperkuat oleh wordbuilding Maya yang sangat baik. Saya
bisa membayangkan bagaimana suasana Pinewall, kamp latihan neraka, hingga
adegan aksi dan pertarungan Legacy melawan musuh-musuh mereka.
Penggunaan kosa kata yang jauh dari njelimet tentu saja memudahkan saya
melahap buku ini dalam waktu sekitar tiga jam saja.
Membahas alur cerita, saya menikmati penceritaan
Legacy yang termasuk dapat memainkan tempo dengan cukup baik. Di awal,
perkenalan dibuat tidak terlalu panjang. Seiring kisah berjalan, kita seperti
halnya Valerie, mengetahui banyak hal di balik Legacy dan masalah yang dihadapi
Negeri Riverra.
Sayang, saya merasakan adanya eksekusi yang
terburu-buru pada seperempat terakhir buku. Adegan-adegan aksi seperti ditumpuk
menjadi satu. Mungkin maksudnya untuk meningkatkan tensi cerita menjadi seru
dan memberi ledakan demi ledakan yang belum terasa pada bagian-bagian
sebelumnya.
Maya langsung mengungkap sederet pelaku secara
hampir bersamaan. Membuat klimaks adegan menjadi terseret-seret karena tokoh sentral
“penjahat bengis” yang seharusnya, malah tidak mendapatkan porsi yang cukup untuk
menyorot karakter durjananya.
Namun, saya bisa memaklumi ini karena (spoiler dikit, ya), Legacy memiliki open ending. Artinya, kemungkinan besar,
akan ada sekuel dari Legacy yang menjanjikan petualangan lebih seru. Termasuk
lebih banyak kejadian tragis dan rahasia gelap yang terbuka di buku mendatang.
Pembaca pun mulai membuat kubu untuk nge-ship
hubungan Valerie dengan cowok-cowok keren potensial di buku ini.
Saya tidak banyak membaca karya fantasi lokal.
Mayoritas saya membacanya secara online
di platform semacam Storial dan
Wattpad. Namun, melihat Legacy, saya jadi bersemangat untuk mencari buku-buku
fantasi lokal yang layak baca.
Terlepas dari premis yang mungkin terlihat mirip
dengan buku-buku impor, saya menghargai usaha para penulis fantasi untuk
menghadirkan kisah khayalan yang memukau. Ini enggak gampang, lo! Saya saja
masih angkat tangan kalau disuruh menulis genre ini hehehe.
Secara teknis, Legacy disunting dengan cukup rapi. Tata
letaknya tidak memusingkan dan ukuran font
bersahabat bagi mata saya. Kalau bisa memberi masukan, semoga di sekuelnya
nanti, Legacy memiliki cover yang lebih catchy.
Bisa dengan penambahan siluet tokoh-tokoh sehingga ada bayangan pembaca ketika
melihat sampul buku. Sampul yang ada sekarang, saya lihat terlalu sederhana
dengan tipografi yang tak terlampau istimewa.
Overall,
Legacy memberi sebuah pencerahan bagi saya untuk tidak menyerah menjalani
takdir yang sudah digariskan. Memang, kita tidak dapat mengendalikan penuh
bagaimana hidup dan nasib berjalan. Tetapi, kita selalu punya pilihan cara
bagaimana menjalaninya, termasuk melewati rintangan dan tantangan, bukan
melarikan diri darinya.
---------
LEGACY QUOTES
“Oke Valerie. Kau di sini bukan untuk menyenangkan
siapa pun. Kau di sini untuk melakukan apa yang benar.” – Valerie (hal. 60)
“Kau tahu, aku suka kalau seseorang balik
melawanku. Hidup terlalu mudah kalau semua orang menghamba padamu.” – Fira (hal.
123)
“Oh, tenang saja. Mereka akan datang untukmu.
Mereka akan selalu ada di saat kau membutuhkan mereka. Itulah yang dilakukan
sesama Legacy.” – Nenek Valerie (hal. 159)
“Ikuti aturan mainku atau aku akan membuat hidupmu
berantakan. Percayalah, aku bisa melakukan apa pun di negara ini.” – Tyler (hal.
186)
“Menolak bertugas memang terdengar mudah dan
menyenangkan. Tapi bagiku pribadi, tugas ini adalah tugas mulia. Tak banyak
orang yang bisa mengabdi untuk Riverra dengan akses yang luar biasa seperti
ini. Keluarga kerajaan membutuhkan kita, Valerie. Tak ada lagi yang bisa mereka
percaya selain para Legacy mereka.” – Killa (hal. 209)
“Valerie Travias mengumpat. Aku kira aku sudah
lihat semua hal di negeri ini, tapi ini benar-benar baru.” – Davis (hal. 284)
----------
8 out of 10 stars!
(satu bintang ekstra karena cogan alias cowok ganteng yang bertaburan di buku ini hehehe)
0 comments
Komen dulu yuk, Kawans!