Membaca dan Menulis Asyik di Cabaca, Bisa Banget!
11.4.18
Di tahun 2018 yang baru memasuki bulan keempat,
saya bisa dibilang mendapatkan banyak sumber bacaan baru. Tidak hanya aplikasi
iPusnas dan Gramedia Digital, saya berkenalan dengan sebuah platform cerita daring asal negeri
sendiri.
Biasanya, platform
cerita daring memungkinkan pembaca untuk menyimak cerita secara gratis. Banyak
penulis, baik pemula sampai yang sudah cukup terkemuka, memanfaatkan platform ini sebagai kawah candradimuka.
Mereka mengunggah naskah awal dan melihat reaksi para pembaca, sebelum
memolesnya menjadi naskah yang lebih rapi dan solid.
Namun, platform
yang satu ini berbeda. Mari berkenalan sejenak dengan Cabaca.
Apa bedanya Cabaca dengan platform penyedia akses
bacaan sejenis? Nah, pas banget, kemarin malam saya berkesempatan ikut sesi Sharing with Authors yang diadakan oleh
Komunitas Penulis Cloverline.
Ada Mbak Fatimah Azzahrah yang menjadi perwakilan
Cabaca. Beliau adalah salah satu co-founder,
project manager, pemimpin redaksi,
dan editor. Intinya, posisi Mbak Fatimah termasuk yang terpenting dan tersibuk
di Cabaca.
Cabaca didirikan atas prakarsa Mbak Anggit Tut Pinilih. Sebagai seseorang yang sudah lama malang melintang di bidang digital platform, beliau memiliki sebuah
visi : menciptakan sebuah aplikasi membaca daring yang simpel, menyenangkan,
dan punya kesempatan untuk memonetisasi karya tanpa meninggalkan standar
seleksi layaknya penerbit mayor.
Sebuah ide yang keren, mengingat sekarang siapapun
punya kesempatan untuk menulis. Apalagi teknologi era digital ini membuka akses
membaca yang lebih luas dan mudah. Penulis pun bisa berinteraksi lebih dekat
dengan pembaca, tanpa terhalang jarak dan waktu. Intinya, Cabaca menyediakan
kemudahan, baik untuk pembaca maupun penulis.
Bagaimana mekanisme baca yang ada di Cabaca?
Pertama, saya akan jelaskan dari sisi pembaca, ya! Cabaca menyediakan tiga bab gratis untuk setiap
buku yang diunggah. Pembaca bisa lanjut ke bab-bab selanjutnya yang dihargai
sejumlah kerang. Kerang ini saat kita mendaftar pertama kali, kita dapatkan
gratis dan bisa bertambah dengan beberapa cara.
![]() |
Bonus kerang saat daftar dan bonus teman yang masuk ke dompet kerang saya |
Sebagai gambaran, saya mendapatkan seratus kerang
gratis saat mendaftar pertama kali dan lima puluh kerang gratis lainnya dengan
memasukkan kode dari salah satu kawan. Nah, saya punya kode khusus, yang jika
dipakai oleh orang lain yang baru daftar Cabaca, masing-masing user menghasilkan lima puluh kerang
ekstra bagi saya.
Kode saya : WINDAREDS12
Silakan dipakai, Kawans!
Silakan dipakai, Kawans!
Namun ingat, kode teman ini hanya bisa dimasukkan
satu kali saja. Setelah itu, kamu perlu menggunakan cara lain untuk menambah
jumlah kerang.
Kerang saya pun bisa bertambah jika saya rutin
berkomentar pada setiap bab cerita. Satu komentar dihargai tiga kerang.
Intinya, kita harus aktif sebagai pembaca dan proaktif mengundang pembaca baru.
Jika kamu mau membeli kerang, ada beberapa metode
pembayaran yang bisa dipilih, seperti transfer bank, bayar di Indomaret, kartu
kredit, dan potong langsung dari pulsa kita. Saya sendiri coba membeli paket 250 kerang seharga Rp. 25.000, yang saya bayar melalui transfer bank via BCA.
![]() |
Ini dia harga paket kerang Cabaca |
Kedua, dari sisi penulis, Cabaca memberikan
kesempatan bagi para penulis yang bergabung untuk memperoleh royalti hingga
enam puluh persen! Wow, ini termasuk royalti yang besar, lho! Penentuan harga
pun akan ditentukan berdasarkan prestasi penulis dengan sistem yang dijanjikan
lebih transparan.
Segmen pembaca Cabaca didominasi oleh wanita (kira-kira tujuh dari sepuluh pembaca),
dengan rentang usia SMA hingga 30 tahun. Pilihan genre pun beraneka ragam,
tidak melulu teenlit, chicklit, ataupun romance. Kamu bisa mengirimkan karya horor, thriller, fantasi, komedi, bahkan historical!
Cerita ini akan dipotong per bab, minimal sediakan
dua belas bab dengan jumlah kata per bab kira-kira dua ribu kata. Yah, mirip
seperti format web novel pada umumnya.
Pengiriman naskah bisa dilakukan dengan mengakses
tautan berikut : http://bit.ly/joinpenulisCabaca
Masa tunggu naskah bisa sampai dua bulan, jadi
bersabarlah! Editor akan memberikan kritik dan saran, terlepas naskah kita
diterima atau tidak. Kalau ternyata belum beruntung, kita dapat memoles ulang
naskah sesuai masukan editor lalu mengirimkannya kembali. Kemungkinan diterima
jadi semakin besar, lho!
Sebuah tips dari editor : pastikan tiga bab
pertamamu menarik, karena mereka akan melihat tiga bab pertama ini, selain outline cerita secara lengkap.
Bagaimana dengan naskah yang pernah terbit di platform lain, misalnya Wattpad?
Jangan cemas, Cabaca memperbolehkan naskah tersebut
untuk masuk. Asalkan, ketika naskah positif diterima, maka kamu harus “menurunkan”
naskah dari platform tetangga
tersebut.
Wah, banyak sekali keunggulan yang ditawarkan
Cabaca, ya! Pembaca dan penulis jadi sama-sama ngiler, slurp!
Sayang sekali, ada beberapa kelemahan Cabaca yang
bisa jadi masukan perbaikan di kemudian hari. Cabaca saat ini hanya dapat
diakses melalui situs dan aplikasi pada perangkat Android. Bahasanya pun masih
terbatas pada Bahasa Indonesia saja.
Semoga Cabaca mampu go international dan meraih pangsa pasar lebih luas lagi di masa
mendatang.
Cabaca bisa diakses via web di http://cabaca.id
Follow juga akun media sosialnya di
Follow juga akun media sosialnya di
Instagram : @cabacaapp
Facebook page : CabacaApp
Oh ya, keempat mentor alias minchans dari Komunitas Penulis Cloverline (KPC) sudah berhasil
memasukkan karyanya di Cabaca, lo! Saya akan tampilkan review buku-buku mereka di post
berikutnya. Doakan ya supaya saya dan teman-teman dari KPC lainnya bisa mengikuti
jejak keempat cikgu ini.
Selalu ada jalan bagi mereka yang mau mencari dan berusaha. Yuk, manfaatkan kecanggihan era digital untuk membuka kesempatan kita berkarya sekaligus mengapresiasi karya sesama penulis lainnya.
Salam membaca dan menulis asyik ala Cabaca!
1 comments
Wah jadi tertarik nih bergabung di cabaca.
ReplyDeleteKomen dulu yuk, Kawans!